Mengenang Kembali Eksistensi Motor Bebek Matik di Indonesia

     

   Mungkin tidak banyak masyarakat Indonesia yang tahu kalau pasar sepeda motor di Indonesia pernah ada pilihan sepeda motor bebek tapi menggunakan transmisi otomatis.

   Ya, hal tersebut terjadi sekitar sepuluh tahun lalu ketika PT Astra Honda Motor merilis salah satu motor bebek andalannya, Honda Revo ke dalam pilihan transmisi otomatis. Dinamakan Revo AT, sepeda motor bebek ini masih menggunakan mesin yang sama dengan Revo biasa namun menggunakan transmisi CVT sehingga penggunanya tidak perlu repot untuk menggonta-ganti transmisi selama perjalanan. Walaupun menggunakan transmisi CVT, tapi tenaga masih disalurkan via rantai seperti motor bebek kebanyakan.

  Tidak mau ketinggalan momen, Yamaha kemudian juga ikut merilis motor bebek matiknya versi sendiri tepat setahun setelah Honda melakukan hal tersebut. Dinamai Yamaha Lexam, motor bebek ini ditenagai mesin 113,7 cc yang persis digunakan oleh Jupiter Z tapi dipadukan dengan transmisi otomatis YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) yang dirancang khusus untuk motor ini.

  Kedua pabrikan tersebut berpikir bahwa dengan dipasarkannya motor bebek matik dapat mengubah tren pemasaran sepeda motor di Indonesia. Namun sayangnya hal tersebut tidak terjadi. Bahkan kedua produk tersebut bisa dikatakan produk gagal.

   Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa motor bebek dengan motor matik merupakan suatu hal yang tidak dapat disatukan karena kedua motor tersebut memiliki feeling berkendara yang berbeda. 

   Selain itu, harganya yang lebih tinggi dari motor bebek biasa menjadikan masyarakat Indonesia tidak begitu melirik motor bebek matik. Pada saat itu, Revo AT dibanderol dengan harga Rp 15 Jutaan dan Yamaha Lexam di harga Rp 16 Jutaan. Harga tersebut tidak hanya lebih tinggi dari motor bebek biasa namun juga lebih tinggi dari harga sebuah motor matik seperti Honda Vario yang pada zaman tersebut hanya dibanderol dengan harga Rp 14 jutaan saja.